Tema:
Perbedaan kerajaan Nyata dan Kerajaan Semu
##################################
Penulis
Promovendus : Aryadillah
Promotor : Abuya Syaikh Saadih al Betawi al Maliki
Kholwat kloter 6, Bulan Rajab, Februari 10-12-2023
____________________________
Persiapan Pendakian, Suluknya Murid.
بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَسُوْقُ الْخَيْرَ إلَّا اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَصْرِفُ السُّوْءَ إلَّا اللهُ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ مَا كَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Kebahagiaan itu adalah bukanlah banyaknya harta juga jabatan, bukan pula mampu menembus kerajaan di atas Langit. Tapi, hemat saya, bahagia itu saat Allah Azza wa Jalla mengijinkan setiap sel dalam tubuh yg munafik ini, di ijinkan untuk menyebut namaNYA; Yang Maha Agung dan mengijinkan – diperjalankan – dikumpulkan bersama Orang2 Taqorub berada di bawah payung Guru yg bersambung.
Karna di langit itu ada kerajaan palsu, ada auliya palsu, beberapa yg di inginkan manusia di atas tanah bergantung di kerajaan semu. Inilah kerajaan maya, seluruh komponen di kerajaan ini kawe super, banyak doa-doa kite di sabotase oleh penghuni dunia maya ini. Wajar bila guru guru kite bilang (doa di tiup angin, doa di patok burung, yg terkenal: doa tidak tembus).
Bila iblis bersemayam di tubuh; lisan ini dipinjamnya untuk berkata-kata, mata dan anggota tubuh lainnya digerakkan olehnya, wajar bila perkelahian, caci makian, pembangkangan terjadi, beginilah sistem pekerja para wakil-wakil iblis. Bersyukurlah bila Al Haqq yg Maha Mengawasi, Maha Penyayang, memberi hidayah lalu menarik kite keluar dan bertemu dgn Ayah Guru. Maka ucapkan Alhamdulillah karna diriNya mengenalkan kekasihNya dengan DiriNYA yang Maha Mengenalkan.
maka, tak ada kata yg mampu mewakili selain kata #Subhanallah…

Boleh jadi yg menjadi “santri langit” bukan santri di antara langit dan bumi. Ia harus melalui pintu-pintu langit, di area ini ada petugas imigrasi; bertanya, checking boarding pass, dll.
Bila belum ada undangan, tak perlu sibuk bermain di alam ini. Alam ghoib rumit; di dunia manusia saja rumitnya bermasyarakat yekan? apalagi di alam lain? Mampukah kita khidmat di masyarakat, bila belum.. Tunda dulu bermain di alam jagat semesta majemuk.
Jadi, Daripada berkutat di alam Multiverse (kelompok ini meyakini bahwa ada diri kita di dunia lain, anda setuju?), daripada sibuk disini, lebih baik turun. Berkumpul bersama jama’ah Taqorub, inilah kebahagiaan yg nyata.
Bahagianya mereka yg menerima undangan (di Rajab, ada aktor yg di Perjalankan – Isra Mi’raj), di bulan sya’ban ada Nisfu, Romadhon ada Nuzulul Qur’an. Ketiga rangkaian ini haruslah dilalui, semoga kite mendapat keberkahan, hadiahnya adalah Malam seribu Bulan “Lailatul Qadar”. Aamiin.. 

Rindukah kite dgn Malam ini?
Lalu, bergegaslah, Siapkan sabuk pengaman, ikatkan diri dgn tali yg bersambung melalui para pewaris kenabian. Hanya merekalah kunci-kunci kebahagiaan, hanya mereka tabib yg mampu meracik obat bagi keretakan agama kite.
Aih… Inilah kenikmatan yang nyata, duhai Malaikat yg berjalan-jalan di muka bumi, catatlah ini sebagai kenangan manis sebagai bukti kecintaan kami pada Allah dan Rasul-Nya, ketika nanti saya di alam lain akan saya donlot kenangan itu sebagai perbincangan kami di alam itu, bahwa di Di dunia kami menebar benih, kami adalah petani, kami adalah pedagang, kami mendidik benih benih ini untuk ingat bahwa kami adalah Makhluk yg berTuhan, Tuhan kami satu Ia tidak dilahirkan atau melahirkan.
Robbi, ijinkan kami berkirim salam, rindu kami pada Abul Arwah; Ahmad Ruhullah, Muhammad Habibullah.
Walau mata ini tidak kasyaf, walau mata ini tak bertemu secara jasad, tapi saya yakin. Rasul kami hidup, beliaw menjawab salam rindu kami. Ya Sayidi, Ya Rasullulah, salam rindu untukMu Duhai ayahanda Ruhani.
Bismillahi, dengan Rahmat kasih sayangMu, ijinkan aku untuk berjalan di pendakian CintaMu duhai Zat yg membolak-balikan hati.
